Kapolda Jabar Larang Warga Nyalakan Kembang Api-Petasan saat Perayaan Tahun Baru, Ini Alasannya
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan melarang penggunaan kembang api dan petasan saat perayaan pergantian tahun.
Alasan larangan itu dilandasi rasa empati dan keprihatinan kepada korban bencana alam Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
"Saat ini Indonesia berada dalam kondisi berduka karena sebagian masyarakat, khususnya di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, sedang mengalami musibah bencana alam," kata Kapolda Jabar seusai rilis akhir tahun, Senin (29/12/2025) malam.
Irjen Rudi menjelaskan, saat ini, Indonesia ini dalam keadaan prihatin. Proses pemulihan kehidupan masyarakat dan perbaikan infrastruktur yang terdampak bencana masih berlangsung.
“Ini menjadi konsekuensi bagi kita semua sebagai sesama anak bangsa, saudara satu Tanah Air, untuk sama-sama prihatin terhadap kondisi yang dialami saudara-saudari kita,” ujar Irjen Rudi.
Karena itu, tutur Kapolda, perayaan pergantian tahun tidak sepantasnya diwarnai dengan kemeriahan berlebihan. Seperti, penyalaan kembang api dan petasan.
“Makanya dalam pergantian tahun ini kita diminta dan dianjurkan untuk mengadakan doa bersama,” tutur Kapolda.
Irjen Rudi mengatakan, doa bersama menjadi bentuk solidaritas dan empati kepada para korban bencana.
Harapannya, bencana serupa tidak kembali terjadi dan masyarakat terdampak diberikan kekuatan untuk segera bangkit.

“Kita mohon kepada Ilahi, Allah SWT, supaya bencana ini tidak melanda kita kembali dan saudara-saudara kita diberikan kemudahan serta kekuatan untuk kembali hidup normal,” ucap Irjen Rudi.
Kapolda menegaskan, larangan kembang api dan petasan bukan semata-mata soal pengamanan, tetapi juga sikap moral dan empati sosial.
Menurut Kapolda, perayaan tahun baru seharusnya menjadi momen refleksi dan kepedulian.
“Nah makanya perayaan pergantian tahun tidak diwarnai dengan kemeriahan-kemeriahan,” ujar Kapolda.
Larangan tersebut, tutur Irjen Rudi, merupakan wujud keprihatinan bersama terhadap korban bencana alam di Tanah Air.
“Karena kita berempati, maka itu dilarang. Kita merasa prihatin kepada seluruh saudara-saudara kita yang terkena bencana,” tutur Irjen Rudi.
Kapolda Jabar pun mengajak masyarakat untuk melewati pergantian tahun dengan cara yang lebih sederhana dan bermakna.
“Untuk itu kita lewati pergantian tahun 2025 ke 2026 dengan keprihatinan dan kita lakukan doa bersama,” tegas Kapolda.
Editor : Agus Warsudi