Penjernih Air Ultrafiltrasi ITB di Bireuen: Langkah Cerdas Pulihkan Korban Banjir
Pelibatan Warga dalam Operasional
Tidak hanya sekadar memasang alat, tim ITB melibatkan warga setempat dalam perakitan dan operasional awal instalasi. Langkah ini bertujuan agar masyarakat bisa mengelola dan merawat sistem penjernih air secara mandiri, termasuk melakukan perawatan rutin dan backwash sederhana.
“Kami ingin transfer pengetahuan terjadi, sehingga masyarakat bisa mengoperasikan alat secara berkelanjutan,” tambah Sukrasno.
Respon Positif Warga Bireuen
Kepala Desa Blang Panjo, Ichsan, menyambut baik kehadiran instalasi ini. Menurutnya, alat penjernih air sangat membantu masyarakat di tengah keterbatasan air bersih pascabanjir.
“Dengan adanya alat ini, warga akhirnya bisa menikmati air yang lebih jernih dan aman untuk diminum. Ini jelas meringankan beban masyarakat,” ujar Ichsan. Ia berharap instalasi ini bisa terus dimanfaatkan bukan hanya saat bencana, tetapi juga untuk kebutuhan sehari-hari di masa depan.
Kolaborasi ITB dengan Universitas Syiah Kuala (USK) di Bireuen, dengan dukungan Kemendiktisaintek, menunjukkan bahwa teknologi tepat guna bisa menjadi solusi cepat dan efektif dalam menghadirkan akses air bersih bagi korban bencana, sekaligus memberdayakan masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan praktis.
Editor : Rizal Fadillah