Logo Network
Network

Kesal Keluhan Banjir Imbas Kereta Cepat Tak Digubris, Warga Geruduk Kantor Desa

Abbas Ibnu Assarani
.
Jum'at, 10 Juni 2022 | 21:32 WIB
Kesal Keluhan Banjir Imbas Kereta Cepat Tak Digubris, Warga Geruduk Kantor Desa
Warga kompleks Taman Bunga Cilame, Kecamatan Ngamprah, KBB, menyampaikan aspirasi ke pihak Desa Cilame terkait banjir yang kerap menerjang wilayah mereka akibat proyek kereta cepat, Jumat (10/6/2022). (Foto:Inews.id)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Imbas banjir yang kerap menerjang kompleks Taman Bunga Cilame di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), bukan hanya dirasakan oleh sekolah RA Nurul Azmi saja.

Permukiman warga yang ada di kawasan tersebut juga merasakan dampaknya. Sebab saluran drainase yang rusak juga berada di dekat rumah warga sehingga sering kebanjiran saat hujan deras turun.

"Yang merasakan akibat banjir ini rumah warga di RT 7, 10, 11, 12, semuanya di RW 23, tapi yang paling parah warga di RT 7 karena jadi muara pembuangan air," kata perwakilan warga kompleks Taman Bunga, Dadang saat mendatangi kantor Desa Cilame, Jumat (10/6/2022).

Dia menyebutkan, persoalan ini sebenarnya sudah disampaikan sejak 1,5 bulan lalu namun tidak ada tanggapan sama sekali dari pihak-pihak terkait. Warga yang merasa aspirasinya tidak ditanggapi akhirnya memutuskan untuk datang langsung ke kantor desa. 

Tuntutan warga, kata dia, adalah meminta pihak aparat desa untuk berkoordinasi dengan PT KCIC, WIKA, dan para pengembang perumahan di sekitar kompleks Taman Bunga Cilame, dinas terkait dari Pemda KBB. Yakni terkait dengan upaya perbaikan drainase yang rusak dan terus tergerus air sehingga berpotensi menimbulkan longsor. 

"Selain pembangunan kereta cepat kehadiran perumahan Eco Living juga imbasnya ke kompleks Taman Bunga. Sebab kawasan itu dulunya adalah kebun dan daerah resapan air, namun sekarang dibangun rumah, makanya harus dicek izinnya terkait analisis dampak lingkungannya," kata dia. 

Sekretaris Desa Cilame, Yayat Ruhiyat menyebutkan, menerima aspirasi yang disampaikan warga dan pihak sekolah. Sebenarnya keluhan warga itu sudah diteruskan oleh desa ke berbagai pihak terkait termasuk ke pihak PT KCIC. Namun memang belum ada respons sehingga pihaknya tidak bisa memberikan penjelasan panjang lebar ke warga.

"Kita menerima aspirasi warga dan ke depan akan memprioritaskan bagaimana untuk segera mencari solusi untuk perbaikan drainase dan sekolah, agar aktivitas belajar siswa tak terganggu," jelasnya. (*)

Editor : Abdul Basir

Follow Berita iNews Bandungraya di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.