Ai Nurhasan berharap, syiar kebaikan dengan Games ini dilakukan secara masif oleh peserta didik. Jika dengan satu orang siswa saja yang mengambil satu sampah itu akan bermanfaat, maka jika ada satu juta siswa melakukan hal yang sama tentu akan banyak kebaikan dan manfaat yang didapatkan.
"Sehingga selokan, halaman sekolah pasti bersih. Mudah mudahan nilai baiknya kita terus syiarkan sehingga kebaikan kebaikan yang kita banyak upload di media sosial mengalahkan berbagai keburukan yang berserakan di dunia maya," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Dedi Supandi mengatakan, pemanasan global merupakan satu dari tiga disrupsi yang akan dihadapi ke depan. Dengan mengajak peserta didik untuk melakukan aksi nyata lewat gerakan membuang sampah maka menandakan dunia Pendidikan di Jabar telah merespon ancaman tersebut.
“Karena itu jangan menyepelekan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya. Yang kita tahu, tumpukan sampah dapat mengeluarkan gas yang berakibat terjadinya global warming. Mulai dari sekolah, kita merespon ancaman tersebut dengan melakukan aksi nyata memungut sampah,” ujar Dedi Supandi.
Namun, Dedi Supandi mengatakan, ada yang lebih penting guna mengantisipasi terjadinya global warming akibat permasalahan sampah ini. Karena itu, dia juga mengajak agar perserta didik dapat meminimalisir produksi sampah dalam setiap kegiatan di sekolah.
“Gaya hidup bersih ini harus kita lakukan, karena selain menjadikan lingkungan sekolah lebih bersih dan sehat juga turut mengantisipasi terjadinya pemanasan global,” tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait