Ketika Samuel dan istrinya tiba di komplek perumahannya di Jambi, di rumah itu sudah banyak orang melayat. Lebih kaget lagi peti jenazah Brigadir J sudah berada lebih dulu di rumanya.
Melihat hal tersebut, Samuel dan istrinya serta keluarga spontan menjerit, bersedih dan menangis. Kedukaan di rumah Yosua sangat menyelimuti dan di lokasi sudah ada anggota polisi yang mengawal peti jenazah.
Sosok polisi yang mengawal peti jenazah hingga ke rumahnya itu adalah Kombes Leonardo.
Menurut Samuel, keluarga besarnya kemudian meredakan tangisan dirinya kala itu. Kemudian Leonardo menyerahkan secarik kertas serah terima jenazah untuk di tandatangani oleh dirinya.
"Saya tak mau saya bilang. Ini surat apa pak? ini surat serah terima jenazah. Macam mana saya tanda tangan isi peti, saya tidak tahu kalau ini anak saya," ujar Samuel.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait