- Membaca doa iftitah serta berta’awudz, lalu membaca Surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (misal Surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih).
Sebagaimana dalam hadits Aisyah: "Nabi Shallallahu alaihi wassallam menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika sholat gerhana." (HR Bukhari nomor 1065 dan Muslim: 901).
- Rukuk sambil memanjangkannya.
- Lalu bangkit dari rukuk (iktidal) sambil membaca "Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd".
- Usai iktidal tidak langsung sujud, tetapi dilanjutkan dengan membaca Surat Al Fatihah serta surat yang panjang. Berdiri yang kedua tersebut lebih singkat dari yang pertama.
- Selanjutnya rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya.
- Lalu bangkit dari rukuk (i’tidal).
- Selanjutnya sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, kemudian duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
- Lalu bangkit dari sujud kemudian mengerjakan rakaat kedua sebagaimana raka’at pertama. Hanya saja bacaan serta gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
- Salam.
Setelah selesai, imam menyampaikan khotbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdoa, beristighfar, dan bersedekah.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait