Rekomendasi 5 Tempat Wisata Religi di Cirebon, Ada Jejak Peninggalan Wali Songo

Aqeela Zea
Masjid Agung Sang Cipta Rasa salah satu tempat wisata religi di Cirebon. (Foto: Tripadvisor/albani.arief)

CIREBON, INEWSBANDUNGRAYA - Cirebon yang dikenal dengan sebutan kota wali ini menyimpan sejumlah tempat wisata religi. Bahkan hampir semua tempat wisata religi tersebut memiliki sejarah yang panjang.

Tak dipungkiri Cirebon menjadi salah satu daerah rujukan wisatawan untuk berlibur baik akhir pekan maupun libur sekolah. Pasalnya, Cirebon mempunyai banyak tempat wisata.

Wisatawan bisa mencoba wisata alam, wisata buatan bahkan wisata religi. Kuliner dan oleh-oleh membuat Cirebon makin jadi pilihan tepat untuk berlibur menghabiskan waktu bersama keluarga atau edukasi kepada anak-anak.

Berikut ini 5 rekomendasi tempat wisata religi di Cirebon kaya akan sejarah yang dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (13/11/2022):

1. Masjid Merah Panjunan

Masjid Merah Panjunan adalah salah satu masjid tertua di Cirebon. Masjid tersebut dibangun Sunan Gunungjati.

Konon kabarnya, Masjid Merah Panjunan digunakan untuk pengesahan atau wisuda para wali sebelum menyiarkan agama Islam.

Bangunan masjid ini tak menyerupai masjid pada umumnya. Bentuk Masjid Merah Panjunan lebih mirip bangunan Jawa dengan corak kultur Hindu. Ada juga ornamen-ornamen khas Tiongkok yang menjadi hiasan di masjid.

Lokasi masjid ini berada di Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon atau yang dikenal sebagai Kampung Arab. Sebab banyak masyarakat keturunan Arab di lokasi ini.

Masjid merah juga memiliki nama asli Al Athyah serta terbuat dari bata merah.

2. Vihara Dewi Welas Asih

Selanjutnya ada Vihara Welas Asih. Kelenteng ini masuk salah satu benda cagar budaya di Cirebon.

Pembangunannya Vihara Dewi Welas Asih diperkirakan pada 1595 silam. Nama penyumbang kelenteng tersebut tercantum dalam prasasti yang berada di vihara, di antaranya Taan Kok Uong, Khang Li, serta Liem Tsiok Tiong.

Diketahui, Khong Li merupakan Maharaja Tiong Hwa yang memerintah di negeri Tiongkok pada masa Lodewijk XIV.

Bangunan kelenteng tersebut sudah mengalami beberapa kali renovasi yaitu pada 1791, 1829, serta 1889. Beberapa dewa yang dihormati di kelenteng itu di antaranya Dewa Hok Tek Ceng Sin (Dewa Bumi), Dewa Seng Hong Yah (Dewa Akherat/Dewa Hukum), Dewa Kwan Im Pou Sat dengan pengiringnya, Dewa Kwan Te Kun dan Dewa Thian Siang Seng Bo beserta pengiringnya

Lokasi kelenteng Tiao Kak Sie atau Vihara Dewi Welas Asih ini ada di Jalan Kantor No 2, Kampung Kamiran, Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Cirebon.

3. Makam Sunan Gunung Jati

Di urutan ketiga wisata religi ada Makam Sunan Gunung Jati. Makam Sunan Gunung Jati bisa jadi salah satu destinasi wisata religi pilihan di Cirebon.

Setiap harinya para peziarah hilir mudik ke kompleks makam Sunan Gunung Jati dan keturunannya. Mengingat tempat ini buka selama 24 jam.

Mengunjungi Makam Sunan Gunung Jati, Anda akan melihat perpaduan arsitektur Jawa, Arab, serta China.

Lokasi wisata religa ini berada di Jalan Alun-alun Ciledug No 53, Astana, Cirebon.

4. Masjid Raya At-Taqwa

Kemudian ada Masjid Raya At-Taqwa yang dibangun pada 1918 silam di Kampung Kejaksan. Bangunan masjid tersebut terdiri dari dua bagian, satu digunakan untuk Tajug Agung (Masjid At-Taqwa sekarang), sementara setengah bagiannya untuk Alun-alun (Alun-alun Kejaksan).

Masjid ini berdiri mulanya digunakan untuk Tajug Agung. Saat itu bangunan masjid kurang menghadap kiblat serta ruangannya terlalu kecil, sehingga dilakukan direnovasi. Pada 1951 bangunan masjid baru itu diresmikan, lalu diberi nama At Taqwa pada 1963.

Gaya arsitektur masjid tersebut berciri bangunan tropis dengan atap jurai serta dilengkapi dengan empat menara kecil, dan menara setinggi 65 meter. Masjid Raya At-Taqwa juga mempunyai gerbang warna emas dengan tulisan kaligrafi dua kalimat syahadat yang terbuat dari bahan glass reinforced cement (GRC) di atas batu granit asli dari Brazil.

Seluruh lantai dan dinding masjid ini menggunakan batu granit, begitu juga dengan tiang dalam masjid. Selain itu, tiang-tiang masjid juga dihiasi dengan ornamen arsitektur Islam.

Bagian taman Masjid Raya At-Taqwa tak ketinggalan dihiasi dengan pohon kurma, sehingga mirip di Timur Tengah. Ada pula 2 kolam air mancur di sisi kanan serta kiri bagian depan masjid yang menambah cantik pemandangan di masjid tersebut.

Lokasi Masjid At-Taqwa berada di Jalan kartini No 2. Kebonbaru, Kecamatan Kejaksan, Cirebon.

5. Masjid Agung Sang Cipta Rasa

Terakhir ada Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Masjid inia merupakan salah satu bukti siar Islam di tanah Jawa.

Dari papan pemberitahuan yang ada di depan masjid, bangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa dibangun pada 1480 silam.

Masjid Agung Cipta Rasa ini adalah aktualisasi cinta Sunan Gunung Jati kepada istrinya Nyi Mas Pakungwati. Bangunan masjid itu terbagi menjadi dua yaitu ruang utama dan serambi. Mayoritas bangunan masjid masih orisinal dan terbuat dari kayu.

Keunikan masjid ini di antaranya ada tujuh muazin yang dikerahkan saat memanggil para jemaah shalat Jumat; terdapat sumur zam-zam atau disebut juga Bayu Cis oleh masyarakat setempat. Konon airnya dipercaya dapat mengobati penyakit dan memudahkan rezeki orang yang meminumnya; dan pintu masuk ruang utama dibuat kecil, sehingga para pengunjung atau jemaah harus menundukkan kepala.

Lokasi masjid ini berada di Jalan Kasepuhan (kompleks Keraton Kasepuhan), Kasepuhan, Cirebon.

Editor : Zhafran Pramoedya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network