Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XII Jawa Barat, Abur Mustikawato mengatakan, pihaknya mendorong seluruh SMK yang berada di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya agar bersinergi dengan mitra industri. Hal tersebut dirasa perlu untuk meningkatkan kompetensi siswa/i maupun pengajar di sekolah.
"Untuk SMK di KCD XII itu harus betul betul punya pasangan industri, seperti misal di sini SMKN 2 Kota Tasikmalaya. Karena SMK ini sudah cukup umur, maka mereka dibagian hubungan industrinya sudah ajeg dan terkoneksi dengan industri-industri terkemuka di seluruh dunia. Termasuk Jepang, Korea dan juga di dalam negeri," tutur Abur.
Selain itu, keahlian bahasa asing pun menjadi bagian yang tidak kalah penting untuk dikuasai oleh siswa/i. Khususnya bagi mereka yang hendak mempersiapkan diri bekerja di luar negeri.
"Di samping kompetensi ditekankan, yang di-push selanjutnya yaitu di sisi bahasa. Bahasa di sini adalah bahasa asing, baik itu Inggris, Jepang, Mandarin bahasa Korea," katanya.
Disinggung mengenai stigma lulusan SMK sebagai penyumbang pengangguran terbanyak, Abur menilai, lantaran seiring kemajuan zaman maka kualifikasi pada industri sendiri semakin berat.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait