"Dalam upaya itu kami tentu menetapkan instrumen terlebih dahulu bagaimana mewujudkan sekolah berkualitas mulai dari sekolah yang mengimplementasikan kepemimpinan pembelajaran (intructional leadership) yang menitikberatkan pada kualitas belajar peserta didik, kualitas guru mengajar, kualitas sekolah secara holistik untuk mencapai tujuan utama meningkatkan hasil belajar peserta didik dan mampu mencetak generasi emas yang memiliki profil Pelajar Pancasila," jelasnya.
Kemudian instrumen kedua, yakni sekolah yang bergerak dinamis melakukan pengembangan SDM, pembelajaran dengan paradigma baru, perencanaan berbasis data dan percepatan digital school atau digitalisasi sekolah sesuai tuntutan zaman.
Selanjutnya instrumen utama sekolah berkualitas tentu saja sekolah yang berkualitas memiliki kualitas proses belajar dan kondisi lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan menyenangkan serta membeirkan kemerdekaan belajar dalam bentuk pengembangan kreativitas dan kolaborasi antar guru dan peserta didik melalui kualitas kepemimpinan kepala sekolah, kualitas pengajaran, kurikulum dan assesmen guru, kualitas kondisi lingkungan, perencanaan sekolah dan kualitas kemitraan sekolah dengan orang tua siswa dan warga sekolah serta institusi pemangku kepentingan eksternal.
"Sementara instrumen ke empat tentu saja sekolah yang berkualitas adalah sekolah yang memiliki komitmen dan moto kerja melalui kerja ikhlas, kerja keras, kerja cerdas, kerja tangkas dan kerja tuntas. Instrumen-instrumen itulah yang menjadi pijakan kami," ungkap mantan Kepala Sekolah SMAN 4 Cibinong periode 2017-2020 ini.
Karena itu, sebagai Piloting Sekolah Penggerak, dia memastikan, SMAN 2 Cibinong akan terus bergerak dinamis dan kolaboratif untuk mengembangkan 4 hal penting itu.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait