Sementara itu, Kepala SMAN 2 Cianjur, Haruman Taufik mengatakan, sekolahnya terdampak gempa dua kali. Bangunan sekolah tidak rubuh saat gempa pertama terjadi.
Saat gempa pertama itu, para guru dengan sigap mengintsruksikan peserta didiknya untuk meninggalkan ruang kelas serta berkumpul di lapangan. Namun ketika gempa susulan, kerusakan lebih parah terjadi terutama di enam ruang kelas lantai dua.
"Saya salut dengan kesigapan para guru di sini yang segera membawa anak-anak ke tempat aman," kata Haruman.
Haruman menjelaskan, fasilitas belajar di kelas juga mengalami kerusakan. Di masa tanggap darurat ini, para guru di SMAN 2 Cianjur fokus pada penyembuhan atas trauma yang dirasakan para siswa.
"Harapan saya, anak-anak tetap sabar serta kuat menghadapi musibah ini. Satu lagi, tidak kehilangan semangat untuk segera bangkit kembali menuntut ilmu," ucap Haruman.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait