Penyebabnya lantaran kotoran telinga bersifat stabil dan tahan terhadap kontaminasi bakteri, sehingga bisa dikirim ke laboratorium dengan mudah untuk dianalisis.
Metode sebelumnya guna memanen kotoran telinga melibatkan penusukan jarum suntik ke dalam telinga serta menyiramnya dengan air, yang bisa sedikit menyakitkan serta membuat stres.
Untuk mengubahnya menjadi lebih mudah serta praktis, Herane-Vives serta rekan-rekannya mengembangkan swab yang ketika digunakan tidak bakal lebih menegangkan daripada lidi kapas.
Penyeka ini mempunyai pelindung di sekitar gagangnya sehingga orang tidak dapat memasukkannya terlalu jauh ke dalam telinga serta merusak gendang telinga mereka. Ada pun spons di ujungnya berfungsi untuk mengumpulkan kotoran.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait