"Tapi yang membuat orang ke sana adalah gairah beribadah, bukan ingin selfie, takut ketinggalan yang viral, dsb," beber Akmal.
Pendiri Sekolah Pemikiran Islam (SPI) ini menilai, apabila masjid dikunjungi karena daya tarik fisik-materialnya saja, maka yang hadir tidak memiliki adab yang benar. Akmal kemudian mengibaratkan itu dengan selebritis dan ulama.
"Fans para seleb seringkali kurang ajar, karena mereka hanya kagumi fisiknya saja. Lain dengan ulama, dicintai karena ilmunya," tuturnya.
Dikatakan Akmal, masdji megah di Indonesia sudah cukup banyak. Oleh karena itu, dia mengajak seluruh pihak untuk kembali fokus kepada hal-hal penting. Contohnya, imbuh dia, masjid diramaikan dengan kajian dan ibadah.
"Sekali lagi, poin saya bukanlah soal kemegahan masjid, tapi soal bagaimana masjid itu dipersepsikan kepada publik. Jangan jadikan kemegahan sebagai daya tarik utamanya, karena masjid bukan tempat untuk mengingat kemewahan dunia," tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait