BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Program Rembug Bedas yang digalakkan oleh Bupati Bandung, Dadang Supriatna nyatanya menelan anggaran yang tak sedikit.
Untuk anggaran makan dan minum saja, program Rembug Bedas ini menelan anggaran mencapai hampir Rp2 miliar.
Hal tersebut berdasarkan data dari laman resmi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
1. Program Rembug Bedas
Program Rembug Bedas ini merupakan bagian dari cara Dadang Supriatna melakukan roadshow ke setiap desa yang ada di Kabupaten Bandung dalam kurun waktu delapan bulan kedepan.
Di awal tahun 2023 ini, desa pertama yang dikunjungi Dadang Supriatna Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, pada Kamis (5/1/2023).
Dadang Supriatna mengatakan, pelaksanaan rembug Bedas merupakan inovasi dirinya sebagai bentuk ikhtiar bersilaturahmi serta mendengar aspirasi dari stakeholder dan masyarakat desa Kabupaten Bandung seperti para Ketua RT, RW, perangkat desa, BPD, Linmas, LPMD, karang taruna, guru ngaji dan PKK.
Menurutnya, dengan pola bertatap muka langsung dengan masyarakat, terutama dengan warga usia produktif yang belum bekerja, dirinya dapat memberikan solusi atau pilihan terhadap aspirasi mereka.
"Baik itu mau jadi pengusaha atau karyawan. Termasuk kita akan memberikan informasi kepada masyarakat yang ingin menjadi tenaga kerja migran Indonesia ke luar negeri," ucap Dadang Supiratna, Kamis (5/1/2023).
2. Anggaran Rp2 Miliar untuk Makan dan Minum
Pemkab Bandung melakukukan dua kali pengadaan makan minum program Rembug Bedas. Pengadaan tersebut dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemkab Bandung (DPMD).
Berdasarkan data laman resmi SiRUP LKPP, pengadaan pertama menganggarkan Rp195.000.000 untuk 12 kali makanan dan minuman aktivitas lapangan kegiatan Rembug Bedas dengan kode RUP 39982082.
Sementara pengadaan kedua memiliki nilai anggaran lebih besar yakni Rp1.803.750.000 untuk 111 kali makan dan minum aktivitas lapangan kegiatan Rembug Bedas dengan kode RUP 39983959.
Kedua pengadaan tersebut dilakukan pada 18 Januari 2023. Jika ditotalkan anggaran makanan dan minuman aktivitas lapangan kegiatan Rembug Bedas ini mencapai Rp1.998.750.000 atau hampir Rp2 miliar.
3. Rp2 Miliar untuk 130 Desa
Kepala DPMD Kabupaten Bandung, Tata Irawan menyebut, jika anggaran untuk pelaksanaan Rembug Bedas di 130 desa di Kabupaten Bandung pada 2023 ini mencapai Rp2,1 miliar.
Menurutnya, anggaran tersebut untuk kebutuhan makan dan minum masyarakat yang hadir atau diundang dalam kegiatan Rembug Bedas.
"Anggaran sebesar Rp2,1 miliar itu untuk di 130 kegiatan (desa) di Kabupaten Bandung. Anggaran miliaran rupiah itu untuk mamin masyarakat yang diundang pada kegiatan Rembug Bedas," ucap Tata.
4. Satu Desa Dianggarkan Rp16juta
Tata Irawan mengatakan, dari 130 kegiatan (desa) itu, dianggarkan sebesar Rp16 juta untuk satu kegiatan dengan sasaran 400 warga yang hadir pada kegiatan Rembug Bedas.
"Meski dalam pelaksanannya, pada setiap pelaksanaan Rembug Bedas itu masyarakat yang hadir ada yang mencapai 500 orang, bahkan 800 orang per desanya. Minimal 300 warga yang hadir," katanya.
Tata menyebut, ratusan masyarakat yang hadir dalam kegiatan Rembug Bedas itu, berasal dari Ketua RT, Ketua RW, pemuda Karang Taruna, unsur PKK, Linmas, Karang Taruna, seluruh perangkat desa, tokoh masyarakat, BPD, LPMD, guru ngaji dan unsur lainnya.
"Anggaran yang digunakan sebesar Rp16 juta untuk setiap kegiatan Rembug Bedas itu untuk makan dan minum masyarakat yang hadir. Bukan untuk kita, mulai dari Pak Bupati Bandung, jajaran Perangkat Daerah yang hadir pada giat Rembug Bedas," katanya.
5. Libatkan UMKM
Tata Irawan mengklaim, penggunaan anggaran sebesar Rp16 juta per kegiatan/desa itu dalam pengadaan makan dan minum melalui mekanisme e-Katalog. Ia menyebut, e-Katalog tersebut melibatkan para pelaku UMKM Kabupaten Bandung.
"Sehingga makan dan minum yang disiapkan untuk kegiatan Rembug Bedas tersebut berasal dari para pelaku UMKM yang ada di masing-masing desa. Program Rembug Bedas ini bagian dari pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya para pelaku UMKM," terangnya.
"Jadi anggaran sebesar Rp2,1 miliar itu dikembalikan kepada masyarakat untuk kebutuhan makan minum tadi. Setiap orang dianggarkan Rp35.000 setelah dipotong pajak," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait
