"Sekolah toleransi di Jabar baru 30 persennya dari 5.033 sekolah. Itu pun hanya beberapa sekolah negeri. Targetnya, diharapkan pada tahun 2023-2024 terus berjalan sampai 50 persen," katanya.
Soal banyaknya pelaku geng motor dari kalangan pelajar, Dedi Supandi mengatakan, pihaknya sudah bekerja sama dengan pihak kepolisan, yakni lebih pada tindakan preventif.
"Makanya tadi untuk pembinaan-pembinaan itu ada beberapa praktik baik yang nanti di level Polsek dengan Polres. Mereka juga akan komunikasi dengan level sekolah oleh pembinaan pada saat upacara dan kegiatan terutama di kegiatan mata pelajaran PPKN," tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga akan menggelar sejumlah kegiatan dengan tujuan memperkuat anti-radikalisme di lingkungan sekolah.
"Nanti juga ada ceramah kebangsaan dengan Kesbangpol itu dilakukan untuk menangkal tadi angka radikalisme geng motor dan narkotika," ungkapnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait