Mengutip Britannica, singkatnya mereka pernah terbagi menjadi Yaman Utara dan Yaman Selatan. Dalam hal ini, Yaman Utara terbentuk lebih dahulu sehingga mendapat banyak dukungan dari dunia Arab.
Namun, Yaman Selatan justru kesulitan mendapat bantuan, baik dari negara Arab maupun dunia barat. Hal ini membuatnya mengalihkan perhatian kepada Uni Soviet.
Pada awal 1970-an, Yaman Selatan menjadi negara yang diakui Marxis dan mengganti namanya menjadi Republik Demokratik Rakyat Yaman. Akan tetapi hal tersebut tak berlangsung lama.
Saat blok komunis menyerah, rezim Yaman Selatan menjadi terisolasi dan perlahan runtuh. Satu-satunya pilihan masuk akal adalah melakukan negosiasi dengan Yaman Utara yang lebih dominan
3. Tajikistan
Pasca revolusi Oktober 1917, muslim pribumi di Tajikistan berusaha mencapai status kenegaraan di kota Quqon. Sayangnya, upaya tersebut rusak setelah invasi Rusia Soviet.
Mengutip Communist Crimes, akibat pengepungan Tentara Merah di tahun 1919, cukup banyak jatuh korban yang didominasi warga sipil. Tujuan mereka melakukan invasi adalah membentuk Republik Sosialis Soviet Tajik.
Upaya tersebut dilakukan untuk menciptakan masyarakat sosialis di negeri kecil Asia Tengah tersebut. Sama dengan negara taklukan lain, kebijakan dimulai dengan kolektivisasi pertanian yang dilanjutkan dengan tindakan agresif sekitar 1930-an.
Saat keruntuhan Uni Soviet, hal tersebut membuka peluang elit komunis di Tajikistan untuk naik ke puncak kekuasaan. Setelah melakukan penindasan terhadap lawan politiknya, terjadi perang saudara yang berlangsung 5 tahun dan membunuh puluhan ribu orang. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait