3 Tahun Covid-19, Jawa Barat Sukses Tangani Pandemi dan Pemulihan Ekonomi

Rizal Fadillah
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Tiga tahun yang lalu atau tepatnya pada Senin (2/3/2020), virus Covid-19 pertama kali terdeteksi di Indonesia.

Diketahui, dua warga yang menjadi kasus awal Covid-19 di Indonesia. Pasien 1 merupakan Sita Tyasutami, sementara pasien 2 adalah ibunya yang bernama Maria Darmaningsih.

Baik Sita maupun Maria, keduanya merupakan warga asal Depok, Jawa Barat. Seiring berjalannya waktu, kasus-kasus Covid-19 di Indonesia pun kian hari terus bertambah. 

Pemerintah Indonesia kemudian mengambil langkah-langkah untuk memutus penyebaran Covid-19 dengan menerapkan berbagai kebijakan, tak terkecuali Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Dalam perjalannya, Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang sukses dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional pun mengapresiasi kinerja Jawa Barat. 

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memaparkan, ada lima hal yang pihaknya terapkan dalam menangani pandemi dan membangkitkan kembali ekonomi yang sempat terpuruk, yakni ilmiah, transparan, inovatif, kolaboratif, dan proaktif. 

"Waktu kejadian Covid-19, saya berpikir apa semangat yang harus kita pegang. Maka, keluar lima hal tersebut," kata Kang Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (1/3/2023). 

Adapun inovasi pertama Pemprov Jabar dalam menangani pandemi Covid-19 adalah Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar). Menurut Kang Emil, Pikobar hadir untuk mengatasi kesimpangsiuran informasi soal Covid-19. 

"Inovasi pertama selalu adalah komunikasi. Jadi saya bikin Pikobar. Pikobar itu saya dirikan karena kesimpangsiuran informasi membahayakan, kesimpangsiuran berita, ketidaktahuan, maka saya bikin itu," ungkapnya. 

"Saya belajar, kalau situasi sedang chaos, kuncinya itu sumber informasi. Makanya saya bilang, semua informasi Jawa Barat keluar dari saya. Bukan dari saya, tidak jadi referensi. Kalau dari saya, jadikan referensi. Maka, pada tenang masyarakat karena tiap hari saya update," tambahnya.

 Menurut Kang Emil, Pikobar menjadi salah satu instrumen untuk menyelesaikan dinamika dalam penanganan Covid-19. Selain update data penanganan Covid-19, Pikobar menjadi pintu dan alat komunikasi pemerintah dan masyarakat baik dalam penyaluran bantuan sosial, pendataan kebutuhan oksigen maupun pengiriman vitamin dan obat bagi masyarakat yang menjalani isolasi mandiri. 

Keberadaan Pikobar, kata Kang Emil, membuat dinamika-dinamika dalam penanganan pandemi Covid-19 dapat terkontrol. 

"Dulu saya membayangkan Pikobar ini hanya untuk update data. Di akhir proses, 25 fitur. Dari update data, orang minta lokasi-lokasi rumah sakit, orang minta dulu rapid test di mana, pendaftaran, sampai ujung-ujungnya bansos, hibah, untuk urusan dampak ekonomi," jelasnya. 

"Menurut saya, keputusan itu betul. Gara-gara kita punya Pikobar, tidak banyak dinamika-dinamika yang tidak terkontrol karena semua diatur dalam satu," sambungnya. 

Selain itu, Kang Emil menyatakan bahwa pandemi saat ini sudah sangat terkendali. Perekonomian Jabar terus membaik, dan pembangunan mulai berjalan optimal. 

"Hari ini sudah level penormalan ekonomi," ujarya. 

Selama tiga tahun menangani pandemi Covid-19, Kang Emil memetik banyak pelajaran. Pertama, ia siap menghadapi krisis-krisis seperti pandemi karena sudah mendapatkan ilmu dan skema penanganannya. 

Pembelajaran kedua, yakni kebersamaan. Menurut Kang Emil, kebersamaan menjadi kunci keberhasilan penanganan pandemi Covid-19. Semua pihak, mulai dari pemerintah, TNI, Polri, sampai masyarakat bahu-membahu menangani Covid-19 dengan peran masing-masing. 

"Covid-19 ini enggak bisa selesai kalau mengandalkan diri sendiri. Di mana di dunia ada TNI, Polri, BIN ikut vaksin, hanya di Indonesia. Kita hebat ngurusin Covid-19, yang dianggap lima terbaik karena semua elemen turun," tuturnya. 

Situasi pandemi yang terus membaik dan terkendali membuat Kang Emil optimistis menyambut 2023. 

Ia pun berpesan kepada masyarakat untuk merespons situasi tersebut dengan menjaga kondusivitas, terutama menjelang pesta demokrasi. 

"Kita hadapi tahun 2023 dengan optimis, dengan taat aturan, kebersamaan, kurangi potensi perselisihan," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network