Dadang menilai, kolam retensi hanya salah satu solusi saja mengatasi masalah banjir di wilayahnya. Sebab banjir baginya merupakan tanggung jawab bersama dari mulai hulu hingga hilir.
Apabila di hulunya gundul, kata Dadang, maka akan terjadi sedimentasi. Sedangkan di bagian hilir, masyarakat jangan sampai buang sampah sembarangan. Di sisi lain, pemerintah membuat inovasi di antaranya membuat danau atau kolam retensi.
"Peran masyarakat ini lebih utama, pemerintah hanya sebagai pelayan. Kalau masyarakatnya sekarang tidak disiplin sama aja," ungkapnya.
Mimpi besar kedua Dadang Supriatna adalah infrastruktur di Kabupaten Bandung. Dadang menyoroti proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dimana Transit Oriented Development (TOD) KCJB juga berada di wilayahnya, tepatnya di Tegalluar.
Namun, lanjut Dadang, keberadaan TOD KCJB belum ditunjang jalan-jalan yang sifatnya sekunder dan primer, termasuk tersier. Dadang menegaskan, apabila sudah masuk PSN, maka kawasan tersebut harus dilengkapi akses penunjangnya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait