Ade Mulya mengatakan, sejauh ini kekurangan dari para santri adalah bagaimana cara mereka berpikir untuk memanfaatkan platfrom digital sebagai alat berbisnis mereka.
"Kekurangnya mungkin mindset. Tadi juga saya sempet berbincang dengan pak wagub kebanyakan santri itu tidak berpikir bagaimana caranya kaya karena masih banyak yang belum memikirkan bagaimana ternyata ekonomi bisa menunjang kegiatan agama, bagaimana berbisnis bisa menunjang pesantren jadi itu yang kemudian belum ada," tuturnya.
Sehingga, lanjut Ade Mulya, dengan hadirnya Shoppe Barokah ke pesantren-pesantren diharapkan bisa membantu para santri ini dalam mengembangkan bisnis mereka.
"Kami sebagai platfrom digital berusaha mengajak dan mengundang temen-temen agar kemudian produk-produk mereka juga di konsumsi oleh orang-orang diluar pesantren sehingga ekonomi berputar dan circle ekonominya semakin baik di dalam pesantren itu sendiri," katanya.
Ade Mulya menyebut, yang membedakan pesantren yang ada di Jawa Barat dengan pesantren lain adalah kurangnya dukungan ekonomi.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait