Pro Kontra Kata Maneh, Analis: Undak Usuk Bahasa Sunda Sisa-sisa Feodalisme

Aqeela Zea
Analis Kebijakan Pemerintahan dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Wawan Gunawan ungkap soal undak usuk bahasa Sunda. Foto: Istimewa

"Tidak ada sebetulnya (UUBS). Itu sisa-sisa feodalisme," jelasnya.

Wagoen menuturkan, Sunda menghargai orang bukan dengan bahasa melainkan oleh akhlak. Walaupun terlihat seperti kasar ketika berbicara dengan yang lebih tua, mereka tetap rengkuh secara akhlak.

Soal bahasa Sunda yang digunakan Sabil, kata Wagoen, Cirebon memiliki perbedaan karakter atau dialek. Bagi orang Cirebon, kata Maneh mungkin biasa saja.

"Apalagi Cirebon basisnya bukan bahasa Sunda, Jawa Reang," ungkapnya.

Kendati demikian, Wagoen sangat menyayangkan peristiwa tersebut sampai menjadi besar. Padahal persoalan tersebut, imbuh Wagoen, adalah hal remeh temeh.

Editor : Zhafran Pramoedya

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network