"Seperti bunga, lebih satu hari dia akan layu, kurang satu hari belum mekar sempurna, maka saya dengan keimanan melihat itu, bahwa Allah melihat almarhum anak saya itu mekar sempurna di usia yang Allah sudah tetapkan," ujarnya.
Emil menilai, apabila umur anak sulungnya itu lebih dari ketetapan, yang hadir mungkin saja kemudharatan. Bahkan lebih jauh hal-hal buruk akan menyertainya.
"Jadi kami syukuri semua takdir ini, karena manusia tidak bisa mengatur takdir tapi manusia bisa merespon pada saat takdir itu ada," ucapnya.
Bagi Emil, cara agar komunikasi tetap tidak putus dengan yang sudah berpulang adalah melalui doa. Ketika ingat kepada mereka yang telah lebih dulu dipanggil yang maha kuasa jangan panjang bersedih, lebih baik kirimkan doa.
"Dalam Islam, afdolnya mendoakan satu Al Qur'an, tapi kalau tidak mungkin Juz Ama, tapi kalau tidak Al Fatihah sebagai Ummul Quran kita haturkan kepada yang berpulang," tuturunya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait