Komeng menilai, metode menyampaikan keluhan masyarakat menggunakan komedi sudah banyak dilakukan di Indonesia. Dampak dari komedi juga cukup besar karena bisa tersalurkan langsung ke pemangku kepentingan.
Dia menjelaskan, pada jaman kerajan di Indonesia, komedi kerap digunakan untuk menyampaikan keluhan-keluham dengan metode sartire. Misalnya di Kraton Yogyakarta, masih ada panggung hiburan untuk raja yang menggunakan sartire.
"Umpamanya daerah jalan Garut kering, sampai anak anak nangis keluar bubur saking keringnya, gak keluar air. Tapi raja ketawa dan raja tahu daerahnya ada yang kekeringan. Jadi memang komedi itu kebiasaannya seperti itu di Indonesia," jelasnya.
Komeng mengungkapkan, sebagai komedian dirinya memahami tugas dan fungsi dari DPD RI. Menurutnya, legislator DPD RI patut diperhitungkan meski kewenangan dan tugasnya sangat kecil.
"DPD itu kewenangannya kecil, tapi menurut saya patut diperhitungkan dari DPD sendiri meneriakan sesuatu kok kedengeran juga. Apakah nanti saya berteriak kedengeran ya gak tau, proses masih berjalan kita tidak tau nanti hasil pemungutan suara," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait