JAKARTA, iNews.id - Isu ancaman resesi seks di beberapa negara Asia, terutama di kawasan Asia Timur, baru-baru ini menjadi sorotan perhatian. Hal ini dikarenakan kondisi tersebut diprediksi akan memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan populasi manusia.
Beberapa negara di Asia seperti Korea, Jepang, dan China dilaporkan menghadapi ancaman resesi seks. Apa itu resesi seks? Istilah "resesi seks" muncul karena adanya fenomena penurunan aktivitas seksual di beberapa negara tersebut.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan banyak orang, karena resesi seks dapat menyebabkan penurunan angka kelahiran. Dampaknya dapat dirasakan di berbagai sektor. Lalu, apa penyebab resesi seks?
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab penurunan frekuensi hubungan seksual atau resesi seks, seperti yang diambil dari berbagai sumber:
1. Ketidaksiapan finansial
Salah satu faktor penyebab adalah ketidaksiapan finansial. Berdasarkan hasil survei yang telah banyak dilakukan, masalah ketidaksiapan finansial, seperti biaya pernikahan dan beban ekonomi yang timbul akibat memiliki anak, menjadi salah satu alasan banyak perempuan di China enggan untuk menikah.
Terlebih lagi, selama pandemi Covid-19, China menerapkan kebijakan "Zero Covid" tanpa kompromi, yang mengakibatkan banyak warga kehilangan pendapatan.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait