Keren, Pengelolaan Sampah di Dago Kota Bandung Terintegrasi Urban Farming

Abbas Ibnu Assarani
Pengelolaan Sampah di Dago, Kota Bandung. (Foto:Istimewa)

"Setelah dipilah, kami setorkan ke bank sampah induk Kota Bandung. Sebulan dua kali sampah anorganik disetorkan ke bank sampah induk. Kita juga menerima sampah minyak jelantah," katanya.

Sampah anorganik yang tidak diterima bank sampah, diolah menjadi kreasi daur ulang. Seperti saat acara 17 Agustus, warga membuat kreasi daur ulang sampah dalam bentuk ecobricks.

"Karena sampah sachet itu belum bisa diterima atau ditampung bank sampah induk, sehingga kami olah saja jadi kreasi ecobricks. Bisa jadi kursi dan meja. Kami bikin tikar juga," ungkapnya.

Bahkan, beberapa warga RW 05 sudah menukarkan sampah dengan logam mulia. Jika tabungan nasabah sudah mencapai Rp44.000, bisa ditukarkan dengan logam mulia seberat 0,025 gram.

"Ada lima nasabah yang sudah berhasil menukarkan tabungan sampahnya dengan logam mulia," tuturnya.

Ia berharap, semangat KSM Dabaresih bisa tetap konsisten dan berkelanjutan untuk terus mengedukasi tentang pemilahan sampah dari sumber atau rumah tangga.

Editor : Abdul Basir

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network