Survei IPO: PDIP dan Gerindra Bersaing Ketat, PPP hingga Hanura Gagal ke Senayan

Aqeela Zea
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah merilis survei terbaru. Foto: Dok. Sindo News

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - PDI Perjuangan (PDIP) masih menjadi pemuncak elektabilitas jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Bahkan dalam survei terbaru, PDIP hanya mampu dibayangi oleh Partai Gerindra.

Hal itu terungkap saat Indonesia Political Opinion (IPO) merilis survei terbarunya, Jumat (16/6/2023). Sayangnya PPP yang pada 2019 lolos parliamentary threshold atau ambang batas parlemen, terancam gagal ke Senayan pada 2024.

Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah mengatakan, pihaknya memberikan pertanyaan kepada responden jika hari ini dilaksanakan Pemilu, maka partai politik manakah yang akan dipilih.

Hasilnya PDIP menempati posisi pertama dengan elektabilitas 21,5 persen. Menyusul di urutan kedua Partai Gerindra dengan elektabilitas 19,7 persen.

Kemudian diurutan ketiga ada Partai Golkar dengan elektabilitas 9,3 persen. Partai Demokrat berada di urutan keempat dengan raihan elektabilitas 9,2 persen.

Di urutan kelima ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan elektabilitas 7,7 persen. Keenam ada Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dengan elektabilitas 7,5 persen.

Selanjutnya di urutan ketujuh ada Partai Amanat Nasional (PAN) dengan elektabilitas 5,0 persen. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ada di posisi ke delapan dengan elektabilitas 4,8 persen.

Kemudian di urutan kesembilan ada Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dengan elektabilitas 4,5 persen. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di posisi ke-10 dengan elektabilitas 2,1 persen.

Sementara partai politik lainnnya memperoleh elektabilitas di bawah satu persen seperti Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Gelora, Partai Hanura, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Ummat, Partai Buruh, Partai Garuda, dan Partai Kebangkitan Nasional (PKN).

Lembaga survei IPO melaksanakan survei tatap muka langsung pada 5-13 Juni 2023 dengan menggunakan multi stage random sampling.

Metode ini mempunyai margin of error (MoE) 2,9 persen serta tingkat akurasi data 95 persen dengan sample sejumlah 1.200 responden yang tersebar proporsional secara nasional.

Dengan teknik itu memungkinkan setiap anggota populasi (responden) mempunyai peluang yang sama untuk dipilih atau tidak dipilih menjadi responden. Untuk menguji validitas responden, IPO melakukan spot check pada 15 persen dari total populasi sampel.

Editor : Zhafran Pramoedya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network