Yudi mengatakan, penyakit Antraks ini bisa menular dari hewan ke manusia dikarenakan pengolahan daging yang tidak sesuai dengan standar.
"Dan juga memang kalau untuk antrak ini kita betul-betul koordinasinya sangat intens bahkan kita pada saat supervisi aja sampai di kawal karena Antraks ini bisa jadi senjata biologis," ungkapnya.
Menurutnya, dalam pengolahan daging kurban tersebut harus dilakukan dengan petunjuk teknis yang benar.
"Kita punya standar WHO, bagaimana kita mengolah daging untuk dikonsumsi tentunya dengan petunjuk-petunjuk teknis yang disampaikan. Kita juga sudah sampaikan ke kabupaten/kota supaya bisa diinformasikan kepada masyarakat kaitan dengan kita akan menyongsong pelaksanaan kurban," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait