Ketua Harian Nasional Partai Perindo Dukung Tindakan Tegas Pemerintah pada Ponpes Al-Zaytun

Rizal Fadillah
Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo, TGB HM Zainul Majdi. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo, TGB HM Zainul Majdi menilai, polemik yang terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Kabupaten Indramayu semakin meresahkan masyarakat.

Menurutnya, persoalan di lembaga pimpinan Panji Gumilang ini harus segera dituntaskan.

"Kita semua berharap kepada Presiden, Menkopolhukam, Kapolri, Jaksa Agung, Menteri Agama segera menuntaskan persoalan terkait Al-Zaytun karena sudah terlalu meresahkan masyarakat," kata TGB, Selasa (27/6). 

TGB mengatakan, pemerintah harus segera mengambil tindakan tegas. Sebab, polemik Al-Zaytun ini telah menciptakan isu dan fitnah di tengah masyarakat, bahkan muncul cerita bila A, B, dan C sebagai beking. 

"Karena itu mohon agar segera dituntaskan, karena terjadi (fitnah)," tegasnya.

Cucu Pahlawan Nasional NTB TGKH M Zainuddin Abdul Madjid ini mengungkapkan, bila ada persoalan hukum maka kepolisian dan kejaksaan dapat menuntaskan segera.

"Kalau ada hal yang terkait pandangan kebangsaan dan keagamaan, kita percaya betul Bapak Menkopolhukam ada komitmen dan kompetensi," ungkapnya. 

Selain itu, pihak Kementerian Agama juga harus mengambil tindakan tegas. Menurut TGB, tidak boleh ada lembaga mengatasnamakan ponpes namun aktivitasnya menciptakan hal yang destruktif. 

"Saya mengajak kita semua mempercayakan penanganan Al-Zaytun kepada otoritas ulil amri (pemerintah)," pintanya. 

TGB pun meminta masyarakat untuk tetap bersabar. Dirinya meyakini, jika dalam waktu dekat ini akan mendapatkan kesimpulan dan penanganan konfrehensif dari pemerintah. 

"Kita akan tunggu dan percayakan pada pemerintah," ujarnya.

Untuk diketahui, pengajaran di Ponpes Al-Zaytun Indramayu disebut bertentangan dengan ajaran Islam. Termasuk dalam pengajaran akhlaq. Diantara kontroversi yang ditunjukkan oleh Panji Gumilang adalah salam dengan bahasa Yahudi. 

Ponpes Al-Zaytun pernah tersandung kasus menjadi pusat gerakan Negara Islam Indonesia (NII) pada 2011. Ponpes dengan bangunan megah ini disebut tertutup dengan warga sekitar.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network