Daftar Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ancam Kesehatan Ginjal dan Hati

Rizal Fadillah
Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya. (Foto: Ilustrasi/Sindonews)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) menemukan sejumlah obat tradisional dengan bahan berbahaya yang masih beredar di pasaran.

Berdasarkan temuan BPOM sepanjang 2022, ada sebanyak 777 obat ilegal tanpa izin dijual bebas di seluruh Indonesia.

"Sepanjang tahun 2022, BPOM menemukan 777 kasus obat tradisional ilegal di seluruh Indonesia. Yaitu obat tradisional tanpa izin edar dan mengandung bahan kimia obat," kata Kepala BPOM RI, Penny K Lukito melalui keterangan resminya, Selasa (4/7/2023).

Penny mengatakan, obat tradisional yang tidak memiliki izin edar ini tidak dapat dipastikan keamanannya. Begitu juga dengan khasiat dan mutunya. Sehingga dia meminta masyarakat lebih waspada dalam mengonsumsi obat.

"Obat tradisional yang tidak memiliki izin edar tidak dapat dipastikan keamanan, khasiat, dan mutunya," ungkapnya.

"Sedangkan obat tradisional mengandung bahan kimia obat berisiko terhadap kesehatan organ tubuh seperti ginjal dan hati," tambahnya.

Berikut daftar obat tradisional yang mengandung bahan berbahaya:

1. Tawon Klanceng (Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi) Tanpa izin edar dan mengandung BKO

2. Montalin (Ditemukan hampir di seluruh pulau di Indonesia) Tanpa izin edar dan mengandung BKO

3. Wantong (Sumatera, Jawa, Kalimantan, NTT dan NTB) Tanpa izin edar dan mengandung BKO

4. Xian Ling (Jawa, Kalimantan, dan NTT) Tanpa izin edar dan mengandung BKO

5. Gelatik Sari Manggis (Sumatera, Jawa, NTT) Tanpa izin edar dan mengandung BKO

6. Pil Sakit Gigi Pak Tani (Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, NTT dan Papua) Tanpa izin edar dan mengandung BKO

7. Kuat Lelaki Cap Beruang (Sumatera, Jawa, dan Kalimantan) Tanpa izin edar dan mengandung BKO

8. Minyak Lintah Papua (Sumatera Bali, Kalimantan) Tanpa izin edar.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network