Ia mengatakan, dengan keterbatasan anggaran, kebutuhan untuk pemeliharaan jalan itu sekitar Rp200 miliar. Tahun ini, hanya mampu dianggarkan sebesar Rp56 miliar.
"Sekarang itu sudah berjalan 60-70 ruas jalan kecil. Karena keterbatasan anggaran, untuk semua jalan itu dianggarkan Rp56 miliar, untuk ratusan jalan tadi. Dengan keterbatasan itu kita optimalkan kondisinya dibutuhkan. Kita utamakan dulu perbaikan," katanya.
Aditya mengungkapkan, untuk pemeliharan jalan terdapat dua penggerak, mulai dari UPT Operasi Pemeliharaan yang berada di tiap wilayah dan bidang jalan pada DSDABM.
"Kalau ada lubang yang masih bisa ditambal dan kerusakannya kecil bisa oleh UPT OP dan URC (Unit Reaksi Cepat). Kalau lapisan aspal sudah menipis, tingkat rusaknya besar di atas 40 persen, itu tangani kontraktual oleh Bidang Jalan," bebernya.(*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait