Kolaborasi, Kunci RK Bangun Jabar Juara Bareng Kabupaten/Kota

Aqeela Zea
Kepala Bappeda Jabar, Iendra Sofyan saat Diskusi Gaspol Edisi XIII di The Papandayan, Kota Bandung. Foto: PWI Pokja Gedung Sate

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (RK-Uu) memiliki kunci keberhasilan dalam mewujudkan visi Jabar Juara. Kunci yang dimaksud adalah kolaborasi dengan kabupaten/kota.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, Iendra Sofyan mengatakan, Ridwan Kamil tidak ada sedikit pun ingin membuat jarak dengan 27 kabupaten/kota. Justeru sebaliknya, sejak awal orang nomor satu di Jabar itu selalu berusaha merangkul dalam membangun Jabar lewat konsep kolaborasi.

"Kami selalu mencoba mix and match antar sudut pandang. Sudut pandang yang digunakan adalah administrasi. Kita berusaha membuat guyub dengan bupati/wali kota," kata Iendra saat Diskusi Galang Aspirasi Politik (Gaspol) Edisi XIII bertajuk "5 Tahun Jabar Juara: Terasa dan Nyata" di The Papandayan, Jalan Gatot Subroto No. 83, Kota Bandung, Kamis (10/8/2023).

Menurut Iendra, bukan hanya ketika dekat kabupaten/kota meminta program atau bantuan lebih dari provinsi, ketika tidak guyub pun daerah selalu meminta lebih untuk membangun wilayahnya.

Dengan pola yang dilakukan Ridwan Kamil, kata Iendra, tampak kepala daerah guyub dengan provinsi. Berbagai program bisa berjalan di tengah adanya keterbatasan anggaran di provinsi.

"Dengan mendekati, diperjelas 'anggaran kita segini, tapi kita harus membangun. Ayo kita sama-sama kolaborasi' itu yang disampaikan Kang Emil," ujar Iendra.

Selain itu, pihaknya pun di Bappeda kerap silaturahmi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mereka diberikan pemahaman agar dengan anggaran yang ada, bisa dimaksimalkan pembangunannya.

Salah satu yang ditekankan Kang Emil, imbuh Iendra, segala sesuatu yang diajukan ke provinsi harus clear. Apabila tidak, maka program atau usulan bagaimana pun tidak akan lolos di Bappeda.

"Jika itu bagus dan mendesak, persoalan DED juga diupayakan oleh provinsi. Semata-mata bukan untuk gubernur, tapi masyarakat," tuturnya.

"Pendekatan itu bukan untuk menhindari ketakutan, tapi membuat suasana atau menyamakan persepsi," paparnya.

Iendra menambahkan, Kang Emil tidak memberikan pesan khusus kepada jajarannya. Hanya saja, ia mengingatkan agar segala sesuatu yang sudah dimulai harus diselesaikan apapun tantangannya.

"Apa yang sudah dibangun, jangan balik kanan, lanjutkan," ucapnya.

Sementara itu, Akademisi Kebijakan Pembangunan, Ari Nurman mengatakan, dari sisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Jabar cukup bersinar. Dalam arti, jika dibandingkan dengan 6 provinsi yang lebih dulu maju, progresnya cukup menjanjikan.

Ari berpesan, apabila Jabar ingin mengejar Jakarta dan Jawa Tengah minimal harus mengejar 3 indeks komposit pada IPM. Jika terus diusahakan, bukan tidak mungkin IPM Jabar akan terus meningkat.

"Jadi minimal kalau pengen rasionalnya melihat itu pendidikan, kesehatan, ekonomi ditingkatkan," kata Ari.

"Kita tahu Jabar dari sisi investasi udah paling tinggi, ekonomi udah ngegas. Pendidikan dan kesehatan sepertinya naik juga, makanya skor tinggi," tandasnya.

Editor : Zhafran Pramoedya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network