Kemudian Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam membaca firman Allah Ta'ala
لا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ
"Tidak akan dibukakan untuk mereka pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk surga, hingga onta bisa masuk ke lubang jarum."
Kemudian Allah yang Maha Agung berfirman: "Tuliskanlah catatan mengenai amal hamba-Ku tersebut di dalam Sijjin, di tanah yang paling rendah."
Maka jiwa hamba itu dilemparkan dari langit ke bumi dengan satu lemparan. Setelah itu, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam membaca firman Allah:
وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ
“Dan barangsiapa yang menyekutukan Allah, maka seakan ia jatuh dari langit, lalu disambar oleh burung, atau terlempar dibawa angin ke tempat yang jauh.” [Al-Hajj: 31]
Ruhnya pun kembali ke jasadnya di kuburnya, lalu datanglah malaikat Munkar Nakir untuk menanyainya..." [HR. Ahmad dari Al-Barro bin 'Azib radhiyallaahu'anhu, Shahihul Jaami': 1676]
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait