"Tentunya perlu upaya untuk mengeluarkan penduduk miskin ekstrem agar melewati Garis Kemiskinan Ekstrem. Kenali karakteristik khas penduduk miskin dan potensi sumber daya daerah masing-masing," katanya.
Selain perlu memahami fenomena sosiologis penduduk miskin di daerahnya, juga perlu dilakukan berbagai daya agar penduduk yang terpinggirkan secara sosial dapat terintegrasi ke dalam tatanan sosial masyarakat setempat.
"Ini tidak sekadar memiliki komitmen, tetapi juga inisiatif lokal yang didasarkan atas permasalahan dan potensi spesifik daerah," imbuhnya.
Dony memandang, pentingnya penguatan penanganan kemiskinan berdimensi lokal, tidak hanya target penurunan kemiskinan, tetapi penurunannya berkelanjutan.
"Penduduk miskin ekstrem harus menjadi prioritas dalam stimulus pemberian bantuan dan program pemberdayaan masyarakat," sebutnya.
Dirinya juga meminta, Bappedda agar data kemiskinan benar-benar sampai kepada para kepala perangkat daerah untuk segera mungkin dieksekusi.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait