Waspada Musim Pancaroba, 270 Warga Cimahi Terjangkit DBD Tahun Ini

Rizal Fadillah
Demam Berdarah Dangue. (Foto: DOK.iNews.id )

CIMAHI, iNewsBandungRaya.id - Memasuki musim peralihan musim atau pancaroba, masyarakat harus ekstra lebih waspada dalam menjaga kondisi kesehatan. Salah satunya mewaspadai serangan Demam Berdarah Dangue (DBD). 

Sebab, tren penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti itu biasanya meningkat saat musim pancaroba. Hal itu dikarenakan akan semakin banyak genangan yang menjadi lokasi tumbuhnya jentik nyamuk

"Antisipasi kami berharap masyarakat memberantas sarang nyamuk, apalagi dengan musim pancaroba hujannya yang tidak terus-meneurs berarti meninggalkan sisa genangan air. Nah genangan air ini yang perlu kita perhatikan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini, Jumat (10/11/2023).

Berdasarkan data Dinkes Kota Cimahi, hingga September tahun ini tercatat ada 270 warga yang terkena DBD. Dua orang di antaranya meninggal dunia.

"Kasus meninggal ada dua awal tahun. Kita menurun lebih dari 50 persen tahun kemarin 675 saat ini 270," ucapnya.

Dwi mengatakan, penurunan kasus DBD tahun ini dikarenakan sejumlah faktor. Di antaranya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk.

Faktor lainnya dikarenakan kemarau panjang yang membuat perkembangan nyamuk penyebab DBB yakni jenis aedes aegypti menjadi berkurang karena tidak adanya genangan air.

"Penyebab penurunan ada beberapa faktor, pertama kesadaran masyarakat terkait pentingnya pemberantasan jentik. Kemudian saat ini memang kemarau panjang sehingga bisa diperkirakan genangan air berkurang," jelasnya.

Meski begitu, pihaknya meminta masyarakat untuk tetap waspada karena saat memasuki musim pancaroba atau peralihan. Sebab biasanya musim peralihan ini akan menyisakan genangan-genangan air yang berpotensi menjadi tempat berkembangnya nyamuk.

"Antisipasi kami berharap masyarakat memberantas sarang nyamuk, apalagi dengan musim pancaroba hujannya yang tidak terus-meneurs berarti meninggalkan sisa genangan air. Nah genangan air ini yang perlu kita perhatikan," terangnya.

Dwi juga mengingatkan, bahwa nyamuk aedes aegypti tak hanya berkembangbiak di luar rumah. Namun sangat berpotensi juga hidup di dalam rumah seperti sangkar burung  dan genangan air sisa dispenser.

"Ini sering ditemukan di dalam rumah dan usahakan jangan ada gantungan cucian di dalam rumah," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network