BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Besarnya suara anak muda yang dinilai menjadi penentu kemenangan pada Pemilu 2024 membuat banyak partai politik yang memperebutkan suara mereka, tak terkecuali bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sekretaris Fraksi PKS DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah mengatakan, PKS melalui sayap kepemudaan sudah gencar bergerak untuk merangkul para generasi muda lewat berbagai kegiatan.
"Di PKS ada beberapa sayap kepemudaan dan mereka juga sudah bergerak bersama sama ada yang berbasiskan hobi, berbasiskan peminatan, pendidikan dan lain lain dan macam macam," ucap Ledia saat dihubungi, Kamis (16/11/2023).
Bukan hanya itu, bahkan PKS juga mendorong para generasi muda ini untuk langsung terlibat aktif dalam dunia politik dengan menjadi anggota legislatif.
"Kita juga bahkan secara khusus pimpipan DPP menetapkan adanya minimal 15 persen dari setiap kandidat itu dari kalangan muda yang 35 tahun ke bawah. Jadi didorong supaya ada yang menjadi caleg di setiap daerah pemilihan itu," katanya.
Dengan adanya kebijakan ini, Ledia mengatakan, PKS tidak hanya mendorong keterlibatan perempuan saja, tapi juga peran aktif dari generasi muda itu sendiri.
"Jadi kita memastikan bukan hanya 30 persen keterwakilan perempuan tapi juga ada 15 persen dari anak anak muda harus wajib masuk, jadi minimalnya 15 persen bisa lebih bisa engga," ungkapnya.
"Dan kami sendiri sudah punya beberapa anggota DPRD Provinsi, kabupaten/kota yang di bawah usia 40 tahun di periode 2019/2024," tambahnya.
Meski begitu, pihaknya tidak memaksa para generasi muda untuk bergabung bersama PKS. Ledia menyebut, PKS hanya mencari generasi muda potensial yang sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Ada prosedur dalam tata negara kita yang memang harus dipatuhi tapi itu tidak menyedutkan anak muda semestinya, tidak juga harus dipaksakan atau melanggar hukum supaya anak muda bisa maju, engga," imbuhnya.
Menurutnya, ada banyak hal yang bisa dilakukan dalam berbagai bidang anak muda bisa terlibat dengan baik yang sesuai dengan peminatan dan kompetensinya masing masing.
"Dan ini menjadi bagian yang penting untuk kemudian kita bisa berinteraksi dengan anak anak muda karena anak anak muda mempunyai informasi yang memadai berkaitan dengan pemilu, berkaitan dengan partai politik dan meminimalisir sikap apriori anak muda terhadap politik," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait