"Dengan beberapa kantong berbeda (Saku) dalam satu aplikasi perbankan, para solopreneur dapat mengelola keuangan mereka secara strategis, mengalokasikan sumber daya, dan turut merasakan bisnis mereka berkembang," imbuhnya.
Leo mengungkapkan, bahwa dengan wawasan pasar lokal dan cakupan ekosistem Astra yang luas, baik offline maupun online, serta kecakapan teknologi yang dibawa oleh WeLab, pihaknya meyakini Bank Saqu mampu menempatkan diri untuk memasuki pasar yang menjanjikan ini.
"Sebagai teman seperjuangan para solopreneur, Bank Saqu tidak hanya sekedar menawarkan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan para nasabah, tetapi juga fokus pada edukasi keuangan dan pengalaman yang lebih baik untuk mendukung dan memberdayakan individu dalam perjalanan finansial mereka," terangnya.
Sementara itu, Founder dan Group CEO WeLab, Simon Loong mengatakan, pihaknya sangat antusias menyaksikan peluncuran Bank Saqu, layanan perbankan digital kedua WeLab di Asia.
"Kehadiran Bank Saqu sejalan dengan fokus strategis untuk memperluas kehadiran kami dan menyediakan layanan keuangan berbasis teknologi, dimulai di Hong Kong, dan kini di Indonesia," katanya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait