Pernikahan dini tersebut, kata Teh Rita, akan berimplikasi terhadap kesehatan ibu, kehamilan berisiko, kematian ibu melahirkan, anak-anak stunting, dan lain-lain. Pernikahan dini juga akan berimplikasi terhadap tingginya tingkat perceraian.
Teh Rita mencatat di Jawa Barat, kasus pernikahan dini tertinggi berada di Tasikmalaya dan kedua Indramayu. Sementara angka perceraian tertinggi di Jawa Barat adalah Sumedang.
“Insya Allah melalui berbagai materi yang sampaikan tersebut diharapkan dapat membantu teman-teman calon ibu dan calon bapak untuk berperan maksimal dalam menentukan kualitas anak dan generasi bangsa,” tuturnya.
“Kami atas nama IIPG Jabar menyampaikan terimakasih untuk para nara sumber yang bersedia untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada teman-teman calon pengantin dan juga kepada ibu-ibu IIPG sebagai pengantin lama,” ucap dia.
Pada hakikatnya pernikahan itu, ujar Teh Rita, adalah belajar sepanjang hayat, bertumbuh, pasangan bertumbuh, anak-anak bertumbuh, lingkungan juga bertumbuh.
“Kami yakin materi-materi yang disampaika para narasumber juga sangat bermanfaat dalam rangka memajukan perempuan dan ibu dalam membangun generasi kedepan yang lebih bak,” ucap Teh Rita.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait