Pj Bupati Sumedang Pastikan Twin Tunnel Tol Cisumdawu Aman Dilalui Kendaraan

Rizal Fadillah
Twin Tunnel Tol Cisumdawu. (Foto: PUPR)

SUMEDANG, iNewsBandungRaya.id - Penjabat (Pj) Bupati Sumedang, Herman Suryatman memastikan, terowongan kembar atau twin tunnel Tol Cisumdawu aman dan bisa dilalui kendaraan pasca bencana gempa bumi M 4,8 yang menguncang Kabupaten Sumedang.

"Kami sudah klarifikasi dan konfirmasi ke pengelola tol CKJT, twin tunnel dalam keadaan aman. Jadi saat ini seperti biasa bisa digunakan dan tidak ada persoalan," ucap Herman, Senin (1/1/2024).

Herman meminta, kepada warga masyatakat agar tidak terjebak dengan informasi yang tidak bertanggung jawab.

"Memang tadi malam ada informasi bahwa twin tunnel dalam kondisi tidak aman untuk dilalui, dan kami tegaskan itu adalah hoaks. Hasil klarifikasi kami jelas dan tegas pihak pengelola tol mengatakan aman," katanya.

Terkait dengan hasil evaluasi pasca gempa, Herman mengatakan, saat ini Pemkab Sumedang telah mengeluarkan Keputusan Bupati tentang Darurat Bencana Gempa.

"Kami sudah tetapkan selama tujuh hari mulai hari ini tanggal 1-7 Januari 2024. Kami fokus ke tanggap darurat untuk memastikan warga masyarakat semuanya bisa kami bantu kami fasilitasi, dan bisa kami lindungi," ungkapnya.

Herman menyebut, Pemkab Sumedang saat ini akan fokus terlebih dahulu pada tanggap darurat untuk memastikan agar tidak ada warga masyarakat yang kesulitan tempat tinggal atau kesulitan logistik.

"Kami juga sudah memetakan sedemikian rupa bersama dengan BPBD, pemerintah provinsi dan BNPB. Kami bahu-membahu untuk memastikan semua masyarakat terlayani," imbuhnya.

Herman mengatakan, setelah tujuh hari masa tanggap bencana, selanjutnya Pemkab Sumedang akan fokus pada rehabilitasi dan rekontruksi sehingga diharapkan bulan Januari 2024 semua permasalahan bisa teratasi.

"Mudah-mudahan bulan Januari ini segala permasalahan sudah bisa kami atasi dan warga masyarakat bisa secepatnya beraktifitas seperti sedia kala. Tetapi tentu kami tetap antisipasi dan mitigasi risiko-risiko ke depan," tuturnya.

"Untuk itu kami akan melakukan pendalaman terkait tata ruang, kami juga sudah memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan tentu dengan kejadian ini RTRW kami harus dievaluasi apakah kawasan yang saat ini dijadikan permukiman masih cocok untuk permukiman atau harus menjadi konservasi," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network