Kata Jokowi soal Kenaikan Gaji ASN, TNI-Polri: Situasi Ekonomi Kan Berbeda-beda

Rizal Fadillah
Presiden Jokowi usai meresmikan Jalan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor di Gerbang Tol Limo Utama, Kota Depok. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

DEPOK, iNewsBandungRaya.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, bahwa kebijakan kenaikan gaji bagi para ASN, TNI, dan Polri harus melalui perhitungan dan pertimbangan yang matang sesuai dengan situasi perekonomian negara.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menanggapi pertanyaan terkait intensitas kenaikan gaji ASN, TNI, dan Polri yang dinilai lebih rendah dari pemerintahan sebelumnya.

“Ya situasi fiskal kita, situasi ekonomi kan berbeda-beda. Kita memutuskan menaikan atau tidak menaikan semuanya pasti dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang,” ucap Jokowi usai meresmikan Jalan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor di Gerbang Tol Limo Utama, Kota Depok, pada Senin (8/1/2024).

Salah satu pertimbangan yang disebut Jokowi adalah pandemi Covid-19 yang menjadikan kondisi perekonomian negara tidak memungkinkan untuk melakukan kenaikan gaji. Oleh karenanya, pemerintah melakukan perhitungan dan kalkulasi yang baik sebelum memutuskan kebijakan kenaikan gaji tersebut.

“Kalau fiskal kita dalam posisi tertekan oleh eksternal, misalnya kemarin oleh Covid-19, oleh perang dagang, kemudian oleh geopolitik yang tidak memungkinkan ya tidak mungkin kita lakukan. Semuanya dengan pertimbangan-pertimbangan dan kalkulasi-kalkulasi yang matang,” tuturnya.

Jokowi berharap, kebijakan kenaikan gaji ASN, TNI, dan Polri pada tahun ini dapat mendorong daya beli dan perekonomian masyarakat. Presiden juga menyebut bahwa peraturan terkait kenaikan gaji tersebut akan segera diterbitkan.

“Ya secepatnya, secepatnya akan keluar. Saya harapkan bisa meningkatkan kesejahteraan, daya beli, dan juga berimbas kepada perekonomian,” tandasnya.

Untuk diketahui, Capres 2024 nomor urut 1, Anies Baswedan membandingkan kenaikan gaji ASN dan TNI-Polri di era pemerintahan Presiden Jokowi dengan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal itu disampaikan Anies dalam Debat Ketiga Capres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam.

"Di sisi kebijakan, menurut saya lebih parah. Kenapa? Di era Pak SBY, kenaikan gaji terjadi sembilan kali. Selama era ini hanya naik gaji tiga kali, dan akan naik nanti tahun depan. Karena menjelang pemilu mungkin naik gajinya," ucap Anies.

Dari sisi kesejahteraan, Anies juga menilai, bahwa pemerintah tidak memikirkannya secara serius. Ia pun membandingkan tunjangan kinerja (tukin) TNI/Polri dengan kementerian lainnya.

"Lihat Kementerian Keuangan, lihat Kementerian PUPR. Menteri-menterinya mengusahakan peningkatan tukin di mereka," ujarnya.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network