Kaya Penyajian Data saat Debat Cawapres, Pakar Komunikasi Beri Mahfud Nilai 8

Rizal Fadillah
Pakar komunikasi, Prof Rachmat Kriyantono. (Foto: Ist)

Begitu juga ketika Gibran menjawab pertanyaan panelis terkait upaya dalam pengembalian tujuan reforma agraria yang sesuai dengan konstitusi. Gibran menyinggung soal program pembagian sertifikat tanah.

“Ada lagi skak-mat tentang sertifikasi, yang oleh Prof Mahfud disampaikan bahwa sertifikasi itu belum menjadi solusi karena masih adalah masalah redistribusi lahan yang lebih menjadi persoalan,” imbuhnya.

Rachmat menilai, hal yang lebih parah lagi adalah berdasarkan aspek pathos (bagaimana bahasa verbal dan non verbal saat berdebat), beberapa bahasa verbal dan non-verbal Gibran bertendensi tidak etis, bahkan terkesan sombong dan menyerang personal. 

“Misalnya ketika menanyakan bahwa ‘profesor kok tidak paham, kemudian berperilaku clingak-clinguk seakan merendahkan orang yang lebih tua, dengan berkata ‘saya sedang mencari jawaban Prof Mahfud, tapi tidak ketemu’. Mestinya, cukup dengan berkata Anda belum menjawab pertanyaan saya,” bebernya.

Selain itu, dirinya juga mencatat setidaknya tiga kali Gibran melakukan pelanggaran aturan debat, yakni berbicara sambil meninggalkan podium dan menyampaikan istilah-istilah asing atau tidak populer yang masing-masing ditujukan untuk Mahfud dan Cak Imin. Namun, Mahfud mampu menjawab tanpa bertanya definisi istilah yang disampaikan Gibran itu.

“Berdasarkan ketiga aspek tersebut, Prof Mahfud 8; Cak Imin 7; Gibran 5,” tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network