BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Education technology (Edutech) atau teknologi pendidikan mengalami tantangan berat pascapandemi Covid-19. Saat ini, kegiatan tatap muka masih lebih diminati dibanding dalam jaringan (daring) atau online.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Center for Entrepreneurship Tourism Information and Strategy (CENTRIS) Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid Dr Algooth Putranto.
Namun, kata Dr Algooth, peluang Edutech tetap ada. Eductech membutuhkan perhitungan bisnis cermat karena walaupun pasar Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) terbuka luas, Edutech juga tidak luput dari fenomena tech winter yang melanda sektor digital Tanah Air.
“Bagi perusahaan rintisan Edutech, kurikulum yang ditetapkan pemerintah sekarang, yaitu Kurikulum Merdeka adalah sebuah peluang. Sekarang mungkin belum (terasa efek positifnya) karena masih berproses di tingkat guru. Ketika nanti para guru sudah paham dan nyaman dengan Kurikulum Merdeka, EduTech justru sangat dibutuhkan untuk menunjang siswa lebih mandiri,” kata Dr Algooth, Rabu (24/1/2024).
Sampai saat ini, ujar Dr Algooth, mayoritas tenaga didik di satuan pendidikan umumnya masih perlu lebih memahami tentang Kurikulum Merdeka dan platform Merdeka Mengajar terlebih dahulu. Ketika mereka sudah terbiasa, selanjutnya akan menjadi kesempatan Edutech untuk berkolaborasi dengan para guru dalam memenuhi kebutuhan dan memaksimalkan potensi siswa.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait