Revitalisasi Pertanian Modern Melalui Sistem Hidroponik, Solusi untuk Masa Depan Pangan

Adi Haryanto
Sistem pertanian hidroponik ke depan diprediksi akan semakin berkembang dan menjadi pilar utama dalam memenuhi kebutuhan pangan global di tengah keterbatasan lahan khususnya diperkotaan. Foto/Istimewa

BANDUNG BARAT,Inews Bandungraya.Id - Sistem pertanian hidroponik merupakan salah satu proses revitalisasi pertanian modern sebagai solusi cerdas untuk ketahanan pangan di masa depan.

Guna menghadapi tantangan ketahanan pangan di era modern, sistem pertanian hidroponik semakin menjadi sorotan sebagai solusi inovatif dan berkelanjutan.

Salah seorang Caleg DPR RI Partai Golkar dari Dapil Jabar Dua, M. Sabil Rachman atau Kang Sabil mengungkapkan, sistem pertanian hidroponik tidak hanya efisien dalam penggunaan sumber daya.

Tetapi juga membuka peluang baru untuk meningkatkan hasil pertanian dan memastikan pasokan pangan yang stabil.

Pertanian hidroponik melibatkan pertumbuhan tanaman tanpa menggunakan tanah, dengan memberikan nutrisi yang tepat langsung ke akar tanaman melalui air yang kaya nutrisi.

Metode ini memungkinkan kontrol yang lebih baik terhadap lingkungan pertumbuhan tanaman, seperti suhu, kelembaban, dan konsentrasi nutrisi.

Salah satu keuntungan utama pertanian hidroponik adalah efisiensi penggunaan air yang tinggi. Dalam konteks pertanian konvensional, sebagian besar air yang digunakan dapat terbuang sia-sia.

Namun, dengan hidroponik, air dapat digunakan ulang dan dikontrol dengan cermat, mengurangi dampak lingkungan dan memberikan solusi untuk wilayah yang mengalami krisis air.

Selain itu, lanjut Kang Sabil, pertanian hidroponik mengurangi ketergantungan pada pestisida dan herbisida karena lingkungan yang terkontrol. Sehingga menghasilkan produk yang lebih bersih dan sehat, serta mendukung prinsip pertanian organik dengan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya.

“Melalui konsep Siap Bertani yang saya bawa nanti, harapannya dengan segala keterbatasan para petani bisa tetap produktif. Sebab nanti persoalan kekurangan lahan akibat alih fungsi lahan pertanian, cuaca yang tak menentu, serta faktor perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap ketahanan pangan negara kita,” ungkap Kang Sabil, Selasa (30/1/2024).

Menurutnya pertanian hidroponik telah menjadi tren global, terutama di kota-kota besar yang memiliki lahan terbatas. Pembudidaya urban semakin beralih ke metode ini untuk memanfaatkan ruang terbatas dan meningkatkan pasokan lokal.

Komunitas pertanian kota juga semakin berkembang, mempromosikan pertukaran pengetahuan dan pengalaman di antara para petani. Pemerintah dan lembaga pertanian di berbagai negara juga aktif mendukung pengembangan pertanian hidroponik.

“Siap Bertani adalah bagian dari tranformasi proses pertanian untuk membangkitkan potensi-potensi pertanian yang bisa lebih di kembangkan, salah satunya dengan hidroponik ini. Selanjutnya proses digitalisasi pertanian dengan integrasi teknologi masa kini," kata Caleg DPR RI Partai Golkar nomor urut dua ini.

Investasi dalam penelitian dan pelatihan untuk petani hidroponik semakin meningkat guna memastikan pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mengadopsi sistem ini.

Sehingga pertanian hidroponik bukan hanya solusi untuk mengatasi tantangan pertanian saat ini, tetapi juga langkah menuju masa depan pangan yang lebih berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan.

"Terus meningkatnya minat dan dukungan, ke depan sistem pertanian hidroponik diperkirakan akan menjadi pilar utama dalam memenuhi kebutuhan pangan global," ucapnya. (*)

Editor : Rizki Maulana

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network