BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri silaturahmi bersama dengan Peserta dan Pendamping Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) Binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di DOM Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Sabtu (3/2/2024).
Dalam sambutannya, Jokowi mengaku sangat bahagia melihat program yang digagasnya sejak tahun 2015 itu, kini telah memiliki 15,2 juta nasabah di seluruh Indonesia.
"Saya sangat senang sekali karena PNM Mekaar ini yang kita buka sejak 2015, saat itu nasabahnya 400.000 di seluruh Indonesia. 2015-2016, 400.000, hari ini sudah 15,2 juta nasabah," ucap Jokowi.
Jokowi mengatakan, dengan perkembangan yang sangat pesat tersebut artinya masyarakat merasakan langsung manfaat dari program PNM Mekaar.
"Dari 400 ribu melompat jadi 15,2 juta nasabah. Artinya, apa yang digagas pemerintah diterima, dilihat, dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ungkapnya.
Jokowi menyebut, bantuan pembiayaan yang disalurkan pada tahun 2015 baru Rp800 miliar. Namun kini, sudah tersalurkan Rp244 triliun.
"Yang juga mendapatkan PNM Mekaar itu adalah ibu-ibu semuanya. Ada mungkin awalnya Rp2 juta, meningkat terus tadi ada yang di depan sampe Rp8-10 juta," imbuhnya.
Selain itu, Jokowi juga senang dengan perkembangan produksi yang kualitasnya sangat bagus. Menurutnya, di Kabupaten Bandung ini banyak produsen rumah tangga yang memproduksi, baik itu produk handy craft, produk makanan, produk pertanian ada semuanya.
"Saya berikan contoh ini, Chirina Basreng. Yang saya senang, packagingnya, kemasannya sangat bagus sekali ini. Namanya juga enak, basreng, ternyata bakso goreng. Dan yang saya senang lagi, ini sudah diekspor oleh ibu-ibu semuanya ke Malaysia," katanya.
Jokowi meminta, para nasabah Mekaar di Kabupaten Bandung untuk ikut mencontoh apa yang telah dicapai Chirina Basreng tersebut.
"Ibu-ibu semua bisa ikuti ini, dengan produksi yang lain. Saya beli basreng ini harganya Rp25 ribu, kalau didolarkan 1.5 dolar, murah. Artinya, ibu-ibu memproduksinya baik dengan harga yang kompetitif, harganya bisa bersaing. Negara lain mana bisa produksi basreng dengan harga seperti ini, akan kesulitan. Kalau bisa bersaing, produk ini bisa masuk ke negara-negara lain," tuturnya.
Bukan hanya Chirina Basreng, Jokowi dibuat senang saat membeli produk lainnya yakni Peyek Kacang.
"Ini yang saya seneng packagingnya, kemasannya sangat bagus, branding namanya juga bagus. 6 Jagoan, mungkin ibu ini anaknya 6, laki semua, 6 jagoan. Ini sangat bagus sekali dan juga sudah ekspor," ungkapnya.
Menurut Jokowi, sejauh ini belum ada daerah lainnya di Indonesia yang meraih apa yang telah dicapai nasabah Mekaar di Kabupaeten Bandung ini.
"Saya melihat di kabupaten lain ga sebagus ini dan belum ekspor. Karena bagus, bisa ekspor. Ini yang kita cari, hal-hal seperti ini. Kalau udah ekspor, itu volumenya pasti gede, permintaannya nanti pasti gede," terangnya.
Jokowi pun berpesan, setiap mendapatkan pembiayaan dari PNM, agar dipergunakan semuanya untuk modal usaha, modal kerja.
"Harus 100%, Rp10 juta ya semuanya gunakan, baru kalau dapet keuntungan, Rp2 juta atau Rp1 juta itu yang ditabung, tabung, terkumpul baru ibu-ibu mau beli sepeda motor silakan, tadi di depan ada yang bilang 'pak saya udah bisa beli mobil' silakan," katanya.
Jokowi juga menekankan, pentingnya menanamkan jiwa disiplin dan kerja keras dalam menciptakan dan mengembangkan usaha.
"Saya lihat ibu-ibu ini karakternya sudah baik. Kedisiplinannya sudah baik, jangan tergoda untuk membeli barang-barang konsumsi yang belum tentu manfaatnya baik," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PNM, Arif Mulyadi melaporkan, bahwa program Mekaar ini sudah menyalurkan pembiayaan Rp237 triliun hingga Desember 2023.
"Alhamdulillah, karena Januari 2024 sudah berlalu. Kami selama bulan Januari menyalurkan hampir Rp7 Triliun. Jadi, tepatnya secara nasional ada Rp244 triliun penyaluran," ucap Arif.
Arif mengatakan, ini merupakan hasil pelaksanaan dari perintah dan amanah Presiden Jokowi, bagaimana bisa memberi kesempatan terhadap ibu-ibu agar bisa meningkatkan pendapatan keluarganya dan meningkatkan kesejahteraannya.
"Khusus Jawa Barat, per hari ini 3.110.000 nasabah aktif yang terdiri dari 171.000 kelompok dengan total penyaluran hampir Rp53 triliun. Penyaluran tertinggi kami lakukan tahun lalu sebesar Rp13,7 triliun," katanya.
Arif menyebut, saat ini ada sekitar 5.000 nasabah PNM Mekaar beserta pendamping yang merupakan bagian dari 243.092 nasabah aktif di Kabupaten Bandung.
"Hanya Kabupaten Bandung yang kami kelompokan dalam 13.200 kelompok dan total salur selama program ini kami laksanakan di Kabupaten Bandung sebesar Rp4,31 triliun, terbesar juga di tahun 2023 sebesar Rp1,15 triliun," tuturnya.
Arif berkomitmen, pihaknya meningkatkan penyaluran bagi para nasabah PNM Mekaar sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
"Sebagaimana yang bapak sampaikan selalu jujur, disiplin, kerja keras sehingga bisa meningkatkan pendapatan keluarganya dan mendukung pertumbuhan anak-anak dari pada ibu-ibu ini menjadi generasi emas di 2045," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait