"Tujuan lain: parpol-parpol akan bergabung menjadi 2 kubu di putaran 2. Pendukung paslon yg gak lolos akan reorientasi. Efeknya? Negara akan lebih stabil krn di parlemen oposisinya gak sampai dua per tiga," lanjutnya.
Dia menambahkan, jika terjadi pilpres 2024 hanya satu putaran maka harga dan biayanya akan jauh lebih mahal jika dibandingkan pilpres dua putaran. Sebab, jika pilpres berlangsung satu putaran, partai politik pendukung 01 dan 03 akan menjadi oposisi di DPR.
Padahal, semua kebijakan negara akan diputuskan bersama oleh pemerintah dan DPR. Maka, program pembangunan yang sudah direncanakan pemerintah akan terhambat.
"Misalnya : Anggaran IKN yg kabarnya dipaksakan harus digunakan upacara 17 Agt 2024, bisa saja disoal lagi di DPR. Bisa berlarut- larut karena oposisinya banyak. Belum lagi soal program-program lainnya yang jauh lebih penting. Ini harga dan biayanya jauh lebih mahal drpd 2 Putaran Pilpres," imbuhnya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait