"Dia (korban) away ke Bandung, timnya lawan tim saya. Cuaca agak mendung, awal main panas, tapi di selatan sama timur sudah kelihatan hujan. Di lapangan masih panas. Makanya kami berani main," kata GJ saat dikonfirmasi wartawan.
GJ menyatakan, saat memasuki babak ketiga, langit mulai mendung dan tiba-tiba terdengar suara petir dan kilatannya menyambar penangkal. Tak lama, terdengar lagi suara petir kedua dan mengenai kaki korban.
"Petir sekali menyambar ke penangkal, kedua kena kaki korban. Dari sana mulai banyak petir-petir. Korban pun tumbang," ujar GJ.
Awalnya, tutur GJ, para pemain mengira korban tiarap menghindari petir. Setelah dicek, korban ternyata sudah tidak sadarkan diri.
"Kirain anak-anak itu tiarap, terus enggak bangun-bangun. Langsung dikasih pertolongan dulu dan telepon ambulans," tutur dia.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait