Selain Marshanda, AN warga Ciwidey, Kabupaten Bandung mengatakan selain jumlah perbedaan dari jumlah paslon, suasana selama pesta demokrasi pun terasa berbeda dari pemilu sebelumnya.
“Yang sekarang lebih bikin sakit kepala sih. Mungkin yang waktu 2014 banyak yang serang sana-sini juga, tapi gak separah sekarang. Kalau yang kali ini karena ditambah banyaknya platform media sosial, terus si paslon-paslonnya juga kampanyenya banyakan di medsos, jadinya sering lewat beberapa video yang saling menyudutkan.
Terus banyak banget buzzer yang agak "berlebihan" menurut aku,” jelas AN.
Hal ini juga disetujui oleh Anggi. Warga Bandung itu mengatakan bahwa pemilu kali ini sudah lebih modern yang membuat persaingan di media sosial lebih ketat. Pemilu kali ini menjadi masanya generasi muda dalam di dunia politik Indonesia.
“Sekarang itu masa nya generasi muda jadi di pemilu tahun ini juga kita bisa melihat potensi anak muda dalam berpikir kritis dan memberikan pendapat tentang politik Indonesia,”ucapnya.
Saat ini perhitungan hasil dari pemilu kemarin oleh KPU masih terus berjalan. Seluruh warga Indonesia tentunya terus memantau seberapa banyak suara yang paslon pilihan mereka dapatkan.
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait