Dadang menilai, kenaikan harga beras ini dipicu oleh produksi padi yang sedang langka.
"Tentunya Bulog juga sebagai penampung, ada keterbatasan dalam penyediaan. Tetapi saya optimis ketersediaan beras untuk tiga bulan ke depan Kabupaten Bandung relatif aman," katanya.
Sementara itu, Kepala Disperdagin Kabupaten Bandung, Dicky Anugerah bersama jajarannya turut aktif melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Kementerian Perdagangan.
"Langkah ini dilakukan dengan fokus pada tingkat agen dan pasar rakyat untuk memastikan ketersediaan dan distribusi beras yang cukup di wilayah Kabupaten Bandung dan demi menjaga stabilitas pangan masyarakat Kabupaten Bandung," kata Dicky.
Dengan kelangkaan dan mahalnya komoditas beras, kata Dicky, Perum Bulog Kanwil Jabar akan menyalurkan Bantuan Pangan sebanyak 44 ribu ton per bulannya ke pasar-pasar, baik tradisional maupun modern.
"Pendistribusian ini akan terus dilanjutkan, untuk menahan laju kenaikan beras di pasaran," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait