Bahkan Dedi mengatakan, beberapa petani di Majalengka terancam gagal panen pada 11 Februari lalu, karena 647,88 hektare sawah terendam banjir akibat jebolnya tanggul sungai Cipelang.
Untuk mengejar ketertinggalan pola tanam tersebut, pihaknya mengupayakan pemberian bibit tanaman gratis untuk petani. Dan menginstruksikan penyuluh pertanian di Majalengka agar memberikan bibit unggul.
"Termasuk juga pola pola yang dilakukan ada bantuan untuk daerah kekeringan, seperti mesin penyedot dan ada beberapa alat pertanian lagi yang akan kita drop," katanya.
Upaya tersebut dilakukan untuk menambah daya jual petani Majalengka mengingat banyak daerah lain seperti kabupaten Sumedang, Cirebon, Bandung, hingga Jakarta yang tergantung dari gabah giling maupun beras asal Majalengka.
"Termasuk berasnya ada yang dibawa ke Pasar Induk Cipinang Jakarta dan Bandung," imbuh Dedi.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait