“Warisan untuk Masa Depan” yang menginspirasi, misalnya, memasukkan wilayah Bergama. Penggalian dan restorasi di sini juga diharapkan dapat menguntungkan distrik dan kota-kota sekitarnya, sehingga memungkinkan semua pemangku kepentingan kota untuk memanfaatkan pendapatan pariwisata.
Selain itu, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki menciptakan konsep inovatif seperti “museum malam”, yang memungkinkan wisatawan mengunjungi bangunan monumental dan kota-kota kuno di luar jam kunjungan reguler. Inisiatif ini telah menghasilkan jumlah pengunjung yang berhasil memecahkan rekor di museum terbuka seperti Aphrodisias.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki Mehmet Nuri Ersoy mengatakan, upaya ini bertujuan untuk menjadikan Turki sebagai destinasi teratas bagi para wisatawan kaya.
Pemerintah juga memperpanjang musim pariwisata menjadi 12 bulan dan menarik wisatawan ke-81 provinsi.
“Wilayah Marmara dan Mediterania di Turki sebagian besar menghasilkan 80 persen pendapatan pariwisata negara. Wilayah Aegea menyumbang sekitar 10 persen, sedangkan 10 persen sisanya dimiliki oleh wilayah Laut Hitam dan bagian lain Anatolia," kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki.
Salah satu tujuan utamanya, ujar Mehmet Nuri Ersoy, adalah meningkatkan jumlah wisatawan dan pendapatan sekaligus memperluas pariwisata ke wilayah lain dengan berbagai produk. Salah satu topik paling penting adalah Pantai Aegea. Meskipun potensi, aset budaya, garis pantai, dan sumber daya alamnya bukan di tempat yang seharusnya dalam hal pariwisata.
"Karena itu, kami akan terus berupaya untuk menempatkan Pantai Aegea lebih tinggi dalam agenda perjalanan wisatawan internasional," ujar Mehmet Nuri Ersoy.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait