"Melihat hal itu kami mencoba bagaimana masalah televisi dan radio ini atau lembaga penyiaran, dan bagaimana positioning kita sebagai masyarakat bangsa, untuk bersama sama menjaga aspek aspek lingkungan di sekitar kita dan salah satunya melalui literasi media ini,"imbuhnya.
Ia pun menjelaskan setidaknya bencana yang terjadi itu terbagi menjadi 2, mulai dari bencana yang dikehendaki Tuhan yang tidak bisa terbantahkan dan bencana yang diakibatkan oleh manusianya.
"Nah bencana yang disebabkan oleh manusia ini yang harus diperhatikan dan kita kritisi bersama agar bagaimana kebijakan yang dilahirkan oleh pemerintah ini tidak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat namun juga berpihak kepada alam sehingga masyarakat pun bisa terhindar dari bencana yang diakibatkan oleh manusia. Terlebih Jawa Barat memiliki jumlah penduduk yang menembus 49,9 juta dengan potensi bencana yang tidak kalah tinggi,"jelasnya.
Hal senada pun diungkapkan Koordinator Bidang Isi Siaran dari KPID Jawa Barat, Jalu Priambodo. Menurutnya, belum adanya regulasi yang mengarahkan keberpihakan lembaga penyiaran terhadap lingkungan hidup menjadi salah satu permasalahan yang harus diatasi.
"Pasal yang secara konkret mengatur hal ini belum ada dan ini sebenarnya bisa di arahkan," ungkapnya.
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait