JAKARTA, iNewsBandungRaya.id - Bio Farma bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovakular Indonesia (PERKI) menggelar diskusi produk Ovine Enoxaparin Sodium dalam kegiatan “Exclusive Meeting” di hotel DoubleTree by Hilton, Jakarta pada Sabtu (15/6/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki, Direktur Pemasaran Bio Farma, Kamelia Faisal serta para dokter spesialis jantung.
Tujuannya, untuk meningkatkan pengetahuan para dokter mengenai penggunaan Enoxaparin dalam tatalaksana penyakit Sindrom Koroner Akut dan meningkatkan awareness pada dokter tentang adanya ovine-based Enoxaparin sodium yang telah melalui uji klinis di Indonesia.
Direktur Pemasaran Bio Farma, Kamelia Faisal mengatakan, bahwa saat ini masyarakat sudah harus mulai concern terhadap penyakit-penyakit yang mulai berkembang, salah satunya penyakit jantung yang menjadi penyakit pembunuh nomor satu khususnya di Indonesia.
“Penyakit Kardiovaskular ini disebut sebagai “silent killer” karena datang dengan diam-diam dan menjadi penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia. Maka kita sudah seharusnya concern terhadap penyakit-penyakit tersebut dan bagaimana cara penyembuhannya, kita juga melihat berdasarkan data bahwa penyakit Kardiovaskular yang diderita di Indonesia ini adalah Sindrom Koroner Akut,” kata Kamelia.
Kamelia mengatakan, bahwa Bio Farma sebagai perusahaan life science terus berkembang yang tidak hanya menghasilkan vaksin saja. Bio Farma juga perlu memiliki produk lain dengan berkolaborasi bersama dari sisi litbang maupun R&D.
Pada kesempatan ini, Bio Farma meminta masukan terhadap produknya melalui para dokter yang diundang pada kegiatan tersebut untuk terus berkembang.
“Masyarakat Indonesia sangat peduli dengan label halal pada produk-produk yang dikonsumsi termasuk pada vaksin atau obat. Berdasarkan alasan tersebut, Bio Farma menciptakan alternatifnya dengan produk Enoxaparin Sodium yang berbasis dari Ovine sebagai bahan dasarnya," katanya.
"Bio Farma terus menjalani proses untuk mendapatkan sertifikasi halal. Tidak hanya di Indonesia, negara dengan penduduk mayoritas non-muslim pun, saat ini halal menjadi aspek yang sangat penting,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki mengungkapkan, terkait proses yang harus dilalui agar sebuah produk dapat dinyatakan halal.
“Bio Farma selalu mengembangkan produknya dengan teknologi terkini dan diatur secara ketat oleh regulasi. Kami harapkan enoxaparine berbasis Ovine ini sesuai dengan keperluan masyarakat akan produk-produk farmasi halal," ungkapnya.
Sri menyebut, saat ini perizinan produk tersebut masih dalam proses karena Bio Farma tidak hanya memastikan bahan bakunya halal, akan tetapi dari proses produksinya pun ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan.
"Seperti pengambilan produknya, medianya, bahkan pengemasannya diteliti dan itu semua harus melalui sertifikasi halal," ujarnya.
Dokter sekaligus ketua ketua PP PERKI, Radityo Prakoso menyampaikan, bahwa penyakit jantung menjadi pembunuh utama baik di dunia maupun di Indonesia dan beliau sangat berterima kasih atas kerja samanya bersama Bio Farma.
“Seperti kita ketahui bersama, penyakit jantung merupakan penyakit pembunuh nomor satu di dunia maupun di Indonesia. Banyak hal yang membuat kita ragu untuk menggunakan produk tersebut perihal bahan bakunya, kali ini dari Bio Farma menawarkan suatu produk yang beda dengan bahan dasar yaitu Ovine," tuturnya.
"Produk ini sudah pernah masuk di Indonesia, tapi saya mengatakan bahwa Bio Farma yang telah mealkukan promote Post Marketing Surveillance (PMS) Enoxaparin Sodium," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait