Selain memberikan produk berkualitas tinggi, kolaborasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk lokal di pasar internasional. Dengan mengedepankan kualitas dan keberlanjutan, Lenzing dan Sritex berkomitmen untuk membantu para pelaku industri tekstil dan fashion Indonesia menghasilkan produk yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat membanggakan label “Buatan Indonesia”.
Sementara itu, Iwan Kurniawan Lukminto, Direktur Utama PT. Sritex mengatakan Selain kegiatan menarik seperti Talk show dengan expertise dari Lenzing dan Sritex juga menyelenggarakan networking session.
“Kami mengundang lebih dari 200 peserta yang terdiri dari pelaku usaha lokal, internasional, dan stakeholder lainnya di bidang fashion dan menyediakan kesempatan untuk networking dan mendorong kolaborasi di bidang fashion. Bangga dengan buatan lokal adalah semangat yang ingin kami bawa dalam setiap produk yang dihasilkan melalui kolaborasi ini. Kami percaya bahwa produk lokal memiliki potensi besar untuk diterima di pasar global, dan kolaborasi dengan Lenzing ini adalah langkah nyata untuk mewujudkannya,” ujarnya.
Lenzing merupakan produsen serat yang telah beroperasi lebih dari 80 tahun dan berpusat di Austria dan berdedikasi untuk menerapkan ekonomi sirkuler dan menciptakan industri tekstil yang lebih ramah lingkungan.
Hal ini dilakukan melalui produksi serat TENCEL Modal dan Lyocell yang berbahan dasar kayu yang kini digunakan untuk membuat berbagai produk garmen dan tekstil rumah. TENCEL diproses secara ramah lingkungan serta bertanggung jawab untuk menghasilkan serat yang nyaman di kulit dan serbaguna.
Bagian dari Lenzing Group, PT. South Pacific Viscose telah memproduksi LENZING ECOVERO yang menjadi terobosan utama lainnya dan mulai diproduksi di Indonesia sejak pertengahan tahun 2023. LENZING ECOVER merupakan serat viscose yang diproduksi dengan karbon emisi dan penggunaan air 50% lebih rendah dibandingkan dengan produk viscose generik pada umumnya.
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait